Introduksi
Pada awalnya fakultas ini bernama Fakultas Djurnalistik dan Publistik, dirintis oleh sejumlah pengamat media massa di Bandung. Tahun 1965 berubah menjadi Institut Publisistik, namun tidak lama, namanya pada tahun itu juga menjadi Fakultas Publisistik, dan sejak tahun 1982 menjadi Fakultas Ilmu Komunikasi.
“Lahirnya Fakultas Djurnalistik dan Publisistik (FDP) pada tahun 1960 merupakan buah dari kebutuhan masyarakat terhadap ketersediaan tenaga ahli publistik, sejalan dengan perkembangan yang ada setelah Republik Indonesia merayakan kemerdekaan secara de jure. Masyarakat Indonesia mengharapkan hadirnya ahli-ahli publistik berpendidikan tinggi untuk turut mengawal pembangunan negara”
Demikian dituturkan Prof. Onong Uchjana Effendy, MA., salah satu tokoh Ilmu Komunikasi di Indonesia yang juga pernah menjabat Dekan Fikom Unpad pada periode 1975-1982. Menurutnya, sebuah negara merdeka yang menganut sistem pemerintahan dengan prinsip demokrasi tentu membutuhkan banyak tenaga publistik yang handal agar arus informasi dan komunikasi yang berputar dapat diserap dengan baik oleh masyarakat.
Perjalanan FDP Menjadi Fikom, Era 1960-1980
Pada awalnya pembentukan Fakultas Djurnalistik dan Publistik tidak berjalan mulus. Para perintis yang berinisiatif membentuk fakultas ini mengalami tantangan berat dari sejumlah pihak yang menentangnya. Namun atas upaya mereka dalam memberikan pemahaman, tantangan itu bisa diatasi.
Perintis dan pendiri Fakultas Djurnalistik dan Publisistik ini adalah Mayjend TNI Prof. Dr. Moestopo, tokoh TNI sekaligus ilmuwan (dosen Fakultas Kedokteran Gigi), Azhari Sulaeman, A.Z. Palindih, Djamal Ali SH, S. Roehadi dan A.K. Yacoby mereka dari kalangan pers, serta R. Roekomy dari jawatan Penerangan, dan Prof. Iwa Kusuma Sumantri, SH yang saat itu menjabat sebagai Presiden (Rektor) Universitas Padjadjaran.
Prof. Iwa Kusuma Sumantri, tokoh perjuangan kemerdekaan Indonesia yang juga pernah menjabat sejumlah posisi menteri pada era Soekarno, antusias menyambut gagasan pembentukan Fakultas Djurnalistik & Publisistik. Aktifis Perhimpunan Indonesia yang pernah menerbitkan surat kabar Matahari Indonesia, pada tahun 1927 itu kemudian menerima gagasan tersebut dan merangkulnya dalam naungan Yayasan Pembina Universitas Padjadjaran.
Dengan SK Ketua Yayasan Pembina Unpad tanggal 6 September 1960, dibukalah Fakultas Djurnalistik dan Publisistik yang disingkat FDP. Fakultas ini bernaung di bawah Yayasan Pembina Unpad dan peresmiannya dilaksanakan pada tanggal 18 September 1960. Pada saat itu, FDP dipimpin oleh Prof. Dr. Moestopo. Administrasi FDP menyewa rumah di Jalan WR Supratman No. 47 Bandung, sedangkan perkuliahan berlangsung pada sore hari di kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35 Bandung.
Tanggal 18 September sebagai hari peresmian FDP kemudian ditetapkan sebagai hari lahirnya Fikom Unpad, dan diperingati setiap tahunnya dengan menggelar berbagai kegiatan akademik dan sosial.
Jumlah mahasiswa angkatan pertama FDP pada tahun 1960 tercatat 220 orang, suatu jumlah yang cukup besar bagi fakultas yang baru dibuka. Perubahan yang perlu dicatat adalah pergantian nama fakultas, dari semula Fakultas Djurnalistik dan Publisistik menjadi Institut Publisistik, dan selanjutnya Fakultas Publisistik. Hal ini didasarkan pada kesadaran para pembina, bahwa yang diperlukan oleh masyarakat adalah intensitas bukan ekstensivitas pendidikan. Aksentuasi harus terhadap Ilmu Publisistik. Atas dasar pemikiran inilah perubahan dilakukan sampai akhirnya menjadi Fakultas Publisistik.
Menyandang status di bawah naungan Yayasan Pembina Universitas Padjadjaran, Pimpinan Fakultas Publisistik Unpad masih merasa belum puas. Dalam pandangan mereka, agar dapat berkembang lebih pesat sesuai dengan cepatnya perkembangan masyarakat, FDP harus berubah menjadi fakultas negeri dalam lingkungan Universitas Padjadjaran, tidak cukup hanya berada dalam naungan Yayasan Pembina Universitas Padjadjaran.
Pada tahun 1962 dibentuklah Panitia Pendukung Penegerian Fakultas Publisistik. Tokoh-tokoh nasional dan pemuka pers dan penerangan Jawa Barat berada di dalamnya, seperti Prof. H. Moh. Yamin, Prof. Iwa Kusuma Sumantri, SH., Sartono, SH., Sudjarmo Tjondronegoro SH., Adam Malik, B.M. Diah dan Adinegoro. Panitia pendukung yang mencerminkan kekuatan masyarakat ini, telah mengirim delegasi ke Jakarta untuk menemui Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan.
Seperti juga perjuangan membentuk FDP pada tahun 1962, perjuangan mewujudkan Fakultas Publisistik menjadi fakultas negeri pun tidak semudah dugaan semula. Namun Panitia Pendukung Penegerian Fakultas Publisistik terus berjuang dengan optimis. Hasilnya mulai tampak ketika pada 30 November 1962, ijasah Sarjana Muda Fakultas Publisistik Yayasan Pembina Universitas Padjadjaran disetarakan dengan ijasah negeri sesuai Surat Keputusan No. 145/1962. Menyusul kemudian persamaan ijasah Sarjana pada 27 Februari 1964.
Titik kulminasi perjuangan akhirnya tercapai, Publisistik resmi menjadi fakultas negeri di Universitas Padjadjaran berdasarkan Surat Keputusan Menteri PTIP No. 255 Tahun 1965. Dengan demikian, Fakultas Publisistik menjadi salah satu fakultas dari sebelas fakultas yang ada di Universitas Padjadjaran.
Dekan pertama Fakultas Publisistik Prof. Dr. Moestopo (1960-1965) dilanjutkan oleh Oemi Abdurachman, MA. (1965-1970). Oemi Abdurachman, MA. adalah seorang lulusan Syracuse University, Amerika Serikat, dengan spesialisasi Jurnalistik. Pada era kepemimpinan Oemi Abdurachman pun gedung administrasi masih tetap di Jalan WR Supratman No. 47 Bandung dan perkuliahannya berlangsung di Jalan Dipati Ukur No. 35 Bandung dan gedung SMAN 2 di Jalan Cihampelas Bandung.
Dekan ketiga Fakultas Publisistik (1970 – 1975), adalah Dr. Phil. Astrid S. Sutanto yang gelar doktornya diperoleh dari Freie Universitat, Jerman Barat. Prof. Astrid adalah putri mantan Menteri Luar Negeri era Presiden Soekarno, Prof. Dr. Soenario Sastrowardojo. Pada masa kepemimpinan Astrid sekretariat administrasi Fakultas Publisitik atau dalam istilah sekarang disebut sebagai dekanat bertempat di ruang belakang gedung Aula Unpad di Jalan Dipati Ukur No. 35 Bandung (sekarang Graha Sanusi Hardjadinata), sementara ruang perkuliahan di beberapa ruang di kampus Unpad.
Hal penting yang bisa dicatat dalam era kepemimpinan Astrid adalah Fakultas Publisistik Unpad pernah mendatangkan sepuluh menteri secara berkesinambungan untuk memberikan kuliah umum di Unpad, diantaranya adalah Menteri Luar Negeri, Menteri Penerangan, Menteri Pendidikan, dan Menteri Pariwisata. Pada masa ini juga Fakultas Publisistik mulai menerima mahasiswa dari negara tetangga, Malaysia. Tercatat alumni Fakultas Publisistik dari Malaysia yang berkiprah di negerinya, adalah Datuk Muhamad Sulaeman 9 angkatan 1969 sebagai Timbalan Menteri Penerangan yang kemudian menjadi Timbalan Menteri Kesihatan dan Sofian Efendi (angkatan 1971) yang pernah menjabat Kepala Kepolisian Kuala Lumpur.
Dekan keempat Fakultas Publisistik dijabat oleh Prof. Onong Uchjana Effendy, Drs., MA. (1975 – 1982). Pada masa ini, Fakultas Publisistik sudah makin dikenal sebagai fakultas yang banyak menghasilkan tenaga-tenaga terdidik di bidang media massa. Oleh karenanya peminat masuk Fakultas Publisistik semakin bersaing, dan dari tahun ke tahun jumlah penerimaan mahasiswanya terus bertambah. Namun demikian, Fakultas Publisistik pada waktu itu belum memiliki gedung khusus karena ruang administrasi dan dekanatnya masih menumpang di lantai dua gedung Perpustakaan Unpad yang dikenal sebagai gedung Graha Soeriaatmadja, Jalan Dipati Ukur No.46, sedangkan perkuliahannya di Jalan Dipati Ukur No. 35 Bandung.
Dari Sekeloa ke Jatinangor Era 1982 – 2000an
Pada akhir masa jabatan Onong Uchjana Effendy, Fakultas Publisistik (1982) berubah nama menjadi Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom). Sebagian besar tokoh fakultas saat itu beranggapan, perubahan itu karena mazhab dan tradisi mempelajari Ilmu Komunikasi telah bergeser dari Ilmu Publisistik ala Eropa (Jerman) menuju Ilmu Komunikasi ala Amerika. Hal ini ditandai dengan maraknya kajian media massa dan industri pers. speech communication, serta tradisi riset efek komunikasi massa di Amerika.
Perubahan Fakultas Publisistik menjadi Fakultas Ilmu Komunikasi didasarkan pada SK Presiden RI No. 47 Tahun 1982 tanggal 7 September 1982. SK ini mengatur susunan organisasi Unpad berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 133/O/1983 tanggal 5 Maret 1983 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unpad.
Dekan kelima Fakultas Ilmu Komunikasi (dulu Publisistik), adalah Drs.Hartoyo Kusumo (1982 – 1988). Mulai tahun 1983 selain mengelola tiga jurusan sebagai warisan dari Fakultas Publisistik, yakni Jursan Jurnalistik, Jursan Hubungan Masyarakat dan Jurusan Penerangan, Fikom Unpad menjadi wadah Pengembangan Jurusan Ilmu Perpustakaan. Surat keputusan sebagai ketetapan adalah SK Mendikbud No. 0457/O/1983 tertanggal 8 Desember 1983. Jurusan Ilmu Perpustakaan berasal dari IKIP Bandung sehingga dosen yang mengelola pada saat itu sebagian besar berasal dari perguruan tinggi tersebut.
Pada masa kepemimpinan Hartoyo Kusumo, Fikom Unpad masih belum memiliki kampus secara mandiri. Bahkan ruang administrasi Fikom Unpad pindah ke bekas ruang kuliah bersama ( saat ini ruang kuliah Pascasarjana lantai satu). Kepindahan Fikom Unpad ke ruang kuliah bersama itu seiring dengan perkembangan perpustakaan Unpad yang semakin banyak koleksi buku serta optimalisasi ruang bacanya.
Pada tahun 1985 Fikom Unpad memiliki ruang administrasi dan ruang perkuliahan sendiri di sekeloa berdekatan dengan kampus Fakultas Kedokteran Gigi. Kampus Fikom Unpad di Sekeloa (tidak jauh dari kampus Dipatiukur) terdiri dari dua gedung berlantai tiga. Saat itu Fikom Unpad memiliki fasilitas ruang praktikum fotografi dan grafika yang relatif memadai, sementara praktikum radio, laboratorium televisi dan film Fikom harus bekerjasama dengan instansi lain.
FXA. Ins. Semendison Drs.,S.U merupakan Dekan keenam Fikom Unpad (1988-1994). Seiring dengan pembangunan kampus Universitas Padjadjaran di Jatinangor. Pada masa itu Ins. Semendison sebagai dekan Fikom Unpad turut merencanakan dan mengawasi pembangunan gedung yang akan ditempati Fikom Unpad.
Tongkat kepemimpinan Fikom Unpad dari FXA. Ins. Semendison Drs.,S.U. beralih ke Prof.Dr.Soleh Soemirat, Drs.,M.S. (1994-2001). Pada Januari 1994 kampus Fikom Unpad pindah ke Jatinangor dengan memiliki tiga gedung, yakni dua gedung berlantai tiga dan satu gedung berlantai dua.
Dengan semakin berkembangnya Ilmu Komunikasi dan adanya kebutuhan serta tuntutan para pengguna lulusan Fikom, pad tahun 1996, Jurusan Penerangan mengganti nama menjadi Jurusan Manajemen Komunikasi (disingkat Jurusan Mankom). Perubahan nama ini hasil pertemuan antar Perguruan Tinggi di Bandung dan Jakarta yang memilki Jurusan Ilmu Penerangan.
Pada perkembangan berikutnya, sejak tahun 1997 Fakultas Ilmu Komunikasi menyelenggarakan Program Ekstensi Fikom Unpad di Jatinangor. Program Ekstensi tersebut sejak tahun 2009 berubah menjadi program Fikom Unpad Kelas Bandung untuk Program S1 (110 SKS) dan Program Kelas Bandung (147 SKS) kelas pagi. Kurikulum dan beban studi di kelas Bandung sama dengan program reguler yang dikembangkan di kampus Jatinangor.
Pada tahun 1998 Fikom Unpad membuka Program Diploma III Pendidikan Ahli Komunikasi Terapan (PAKT). Program Vokasional ini diselenggrakan dengan beban studi 110-116 SKS. Subprogram diploma yang dikembangkan meliputi Penyiaran, sebagai hasil kerjasama dengan Perhimpunan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) Pusat Jakarta, Kehumasan, Periklanan, Komunikasi Bisnis, dan Ilmu Perpustakaan dan Informasi.
Prof.Dr.Soeganda Prijatna, Drs.,M.M. menjadi Dekan Fikom Unpad untuk periode 2001-2008. Tahun 2000-an perkembangan media massa, cetak dan elektronik sangat pesat sehingga lembaga media massa makin membutuhkan banyak lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi. Jadi tidaklah heran bila peminat Fikom Unpad tiap tahun terus meningkat di Unpad, sehingga peminat Fikom Unpad menduduki peringkat dua untuk pilihan Ilmu Sosial. Di samping itu Fikom Unpad menjadi Fakultas Pembina untuk Program atau Jurusan Ilmu Komunikasi pada Perguruan Tinggi Swasta yang ada di berbagai wilayah Indonesia.
Fikom Unpad memiliki dua Program Studi yaitu Program Studi Ilmu Komunikasi dan Program Studi Ilmu Perpustakaan. Berdasarkan Surat Keputusan BAN PT Nomor 07397/Aa/IX-S1/012/UPILM/VII tahun 2005 untuk Program Studi Ilmu Komunikasi dan SK BAN PT No. 07505/Ak-IX-S1-015/UPASIP/VIII/2005 untuk Ilmu Perpustakaan, masing-masing mendapat akreditasi dengan peringkat A.
Begitu pula dengan Program Diploma III PAKT telah diakreditasi dengan peringkat A. Keputusan ini didasarkan Surat Keputusan BAN-PT No. 021/BAN-PT/Ak-VII/Dpl-III/2008 yang ditetapkan di Jakarta 22 Februari 2008. SK akreditasi berlaku lima tahun (22 Februari 2008 sampai dengan 22 Februari 2013).
Prof. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D. (2008-20012 dan 2012-2016) adalah Dekan Fikom Unpad kesembilan . Sejak tahun 2008, peminat Fikom Unpad selalu tinggi, namun jumlah penerimaan mahasiswa baru dikurangi untuk mencapai rasio ideal antara peserta didik dengan dosen.
Untuk menghasilkan lulusan Fikom yang berkualitas, selain meningkatkan mutu dosen melalui jenjang pendidikan formal, seminar, pelatihan-pelatihan, dan lokakarya, sarana pendidikan pun semakin ditingkatkan untuk menciptakan proses belajar mengajar yang kondusif.
Jika dulu Fikom Unpad hanya memiliki program pendidikan strata sarjana, saat ini sejalan dengan ketersediaan SDM dosen yang lebih berkualitas, Fikom Unpad mengelola program pendidikan dari mulai program diploma tiga, sampai program doktoral.
Saat ini di Jatinangor Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran memiliki enam gedung yang terdiri dari : gedung 1 sebagai ruang Dekanat, gedung 2 untuk perkuliahan, laboratorium Fotografi, laboratorium CMC (komputer) gedung 3 untuk pengelolaan prodi dan departemen serta laboratorium Televisi, gedung 4 sebagai gedung pengelolaan program Diploma III, laboratorium komputer serta untuk perkuliahan, gedung 5 untuk perkuliahan, gedung 6 adalah Student Center, kantin dan sarana olahraga. Fikom juga memiliki gedung Pasca Sarjana Ilmu Komunikasi paling megah di lingkungan kampus Unpad. Di gedung ini terdapat sejumlah laboratorium perkuliahan, dan auditorium yang cukup megah dan tidak dimiliki oleh fakultas lainnya.
Akreditasi program studi di lingkungan Fikom Unpad, sejak lama selalu “A”, bahkan program Magister Pascasarjana-nya pada tahun 2013/2014 menjadi satu-satunya program magister Ilmu Komunikasi yang akreditasinya A di Indonesia.
Aneka penghargaan juga diraih oleh Fikom Unpad, sa;ah satunya anugerah dari Majalah Mix Marketing (grup SWA) sebagai The Best School of Communication kategori PTN berakreditasi A berturut sejak tahun 2010, 2011, 2012 dan 2013.
SUMBER : Diolah dari Buku 50 Tahun FIKOMUNPAD, serta sumber lainnya.